Kekayaan Sungai Siak yang Dihantui Abrasi, Sejarah dan Masa Depan Anak Cucu Masyarakat Riau

Sungai yang membentang sepanjang 370 kilometer ini melintasi lima wilayah di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Pekanbaru, Kampar, dan Rokan Hulu.

Aksa Putra Sandi
Minggu, 17 September 2023 | 18:22 WIB
Kekayaan Sungai Siak yang Dihantui Abrasi, Sejarah dan Masa Depan Anak Cucu Masyarakat Riau
Potret warga Pekanbaru membelah Sungai Siak.

SUARA PEKANBARU - Sebagai penduduk Riau, tentu saja Encik dan Puan memiliki pengetahuan tentang Sungai Siak

Sungai yang membentang sepanjang 370 kilometer ini melintasi lima wilayah di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Pekanbaru, Kampar, dan Rokan Hulu.

Diragkum dari berbagai sumber, Sungai Siak juga terkenal sebagai sungai terdalam di Indonesia, dengan kedalaman mencapai 30 meter pada masa lalu. 

Namun, seiring berjalannya waktu, pendangkalan telah mengurangi kedalamannya menjadi sekitar 18 meter. 

Baca Juga:Sederet Anak Buah Jokowi Kumpul di Batam, Atas Nama Investasi Rempang Dibuat Memanas hingga Bentrok

Penyebab pendangkalan ini adalah karena Sungai Siak menjadi jalur yang sering dilalui oleh kapal-kapal besar seperti Tanker dan Peti Kemas. 

Dahulu, sungai ini digunakan sebagai jalur perdagangan penting dari Sumatera ke pelabuhan antar bangsa di Melaka.

Selain itu, adanya kapal cepat atau speed boat juga telah mempercepat abrasi di tepian sungai, yang mengakibatkan pendangkalan yang sulit dihindari. 

Meskipun begitu, saat ini jumlah transportasi sungai yang melintasi Sungai Siak telah berkurang.

Sungai Siak memiliki peran penting dalam perekonomian Riau, dengan banyak pabrik seperti pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu, dan pabrik kertas yang berlokasi di sepanjang tepi sungai. 

Baca Juga:Beasiswa Unggulan Kuliah S3, Ketat Persaingan IPK, Cek Tema Proposal Penelitian Disertasi

Sungai ini juga menjadi jalur transportasi vital yang mendukung pasokan barang ke Pekanbaru, serta pengangkutan produk komoditas dari Riau. 

Di sepanjang Sungai Siak, terdapat dua pelabuhan Pelindo 1, yaitu Pelabuhan Sei Pakning di muara sungai dan Pelabuhan Perawang di kilometer 144. Di Pekanbaru sendiri, dahulu terdapat Pelabuhan Pelindo 1 di Pasar Bawah.

Tentang asal-usul nama Sungai Siak, sejarahnya tidak dapat dengan pasti ditentukan karena keterbatasan bukti sejarah dan dokumentasi. 

Namun, berdasarkan catatan sejarah zaman Hindu-Buddha, diketahui bahwa Siak adalah nama dari sebuah kerajaan yang terletak di sepanjang Sungai Siak. 

Sebelum dinamakan Siak, sungai ini awalnya dikenal dengan nama Sungai Jantan. 

Perubahan nama ini terjadi saat pusat pemerintahan Kerajaan Sungai Siak dipindahkan dari Kuantan dekat Sabak Auh ke tempat lain, yang kemudian mengakibatkan nama Sungai Jantan berubah menjadi Sungai Siak.

Dalam berbagai sumber sejarah, kata "Siak" sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha, dan saat ini telah menjadi nama sungai yang mengandung jejak sejarah dari Kerajaan Siak. 

Ada berbagai pandangan mengenai arti kata "Siak," termasuk interpretasi bahwa kata tersebut berarti "pedas" dalam bahasa Tapanuli Selatan, tetapi tidak ada bukti sejarah yang mendukung hal ini.

Selain itu, ada juga yang mengaitkan kata "Siak" dengan kata "Suak," meskipun keduanya memiliki penggunaan dan makna yang berbeda. 

"Suak" merujuk pada tempat atau kampung yang dilalui oleh anak sungai kecil di sekitar Sungai Siak. 

Sementara itu, "Siak" digunakan untuk merujuk pada nama sungai dan kota itu sendiri, sehingga tidak ada kaitan langsung antara keduanya.

Dalam pandangan masyarakat Melayu, kata "Siak" memiliki keterkaitan erat dengan agama Islam karena daerah Siak dahulu merupakan kerajaan Islam yang dipengaruhi oleh Melaka dan Johor. 

Terakhir, ada teori yang mengatakan bahwa "Siak" berasal dari nama tumbuhan perdu yang tumbuh di sepanjang Sungai Siak, yang disebut "siak-siak" dan digunakan oleh masyarakat sebagai bahan obat dan wangi-wangian.

Dalam konteks pemberian nama kerajaan atau raja berdasarkan flora dan fauna, pandangan ini bisa saja benar, seperti halnya banyak kerajaan di Nusantara yang diambil dari nama tumbuh-tumbuhan atau hewan. 

Sungai Siak dengan sejarah dan asal-usulnya yang unik, memiliki pesona eksotis dan mitosnya sendiri yang masih diperbincangkan oleh masyarakat. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak