Kronologi Mahasiswa PCR Meninggal Akibat Tenggelam di Sungai Kampar, Ternyata Kegiatan Dilaksanakan tanpa Sepengetahuan Kampus

Korban bernama Chandra Ari Kusuma (19) ditemukan pada Rabu (7/6/2023) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Pipin L Hakim
Kamis, 08 Juni 2023 | 13:41 WIB
Kronologi Mahasiswa PCR Meninggal Akibat Tenggelam di Sungai Kampar, Ternyata Kegiatan Dilaksanakan tanpa Sepengetahuan Kampus
Mahasiswa PCR ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Kampar usai dilaksanakan pencarian lima hari oleh Tim SAR. (ANTARA/Ho-Basarnas Pekanbaru.)

SUARA PEKANBARU - Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) ditemukan tidak jauh dari lokasi tenggelam dalam keadaan meninggal dunia usai lima hari pencarian.

Korban bernama Chandra Ari Kusuma (19) ditemukan pada Rabu (7/6/2023) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Ia merupakan warga Rokan Hilir, jenazahnya pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban, ia sudah dalam keadaan membusuk, dan ditemukan memang pada pelipis sebelah kanan, serta luka lecet pada dada sebelah kiri akibat kekerasan tumpul.

Baca Juga:Hukum Menyembelih Hewan Kurban yang Sakit, Halal atau Haram? Begini Penjelasannya

"Sebab korban meninggal tidak dapat ditentukan, karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah mayat (otopsi), karena pihak keluarga menolak, dan menandatangani surat pernyataan penolakan otopsi, kata Kapolsek Tambang AKP Marupa Sibarani.

Berdasarkan pola dan gambaran luka pada daerah pelipis, dan dada tidak signifikan menimbulkan kematian serta tidak bertentangan dengan kasus kematian akibat tenggelam.

"Perkiraan saat kematian 3-7 hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Dan ini hasil pemeriksaan dari dr. Joster Hartanto di RS Bhayangkara Pekanbaru," kata Marupa.

Di samping itu, Polda Riau telah memeriksa 13 mahasiswa, dan Kepala Prodi Fakultas Teknik Listrik Politeknik Caltex Riau terkait tewasnya Chandra Ari Kusuma akibat tenggelam di Sungai Kampar.

"Berdasarkan pemeriksaan Ketua Panitia, Wadi Muhammad Zaki, acara pengukuhan calon anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR itu bukanlah kegiatan resmi kampus, karena tanpa sepengetahuan pihak kampus," katanya.

Baca Juga:Tak Bisa Melihat Sejak Lahir, Putri Ariani Justru yang Kuatkan Ibunya: Bagi Aku Ini Normal

Berkaitan perkara itu, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa kain hitam penutup mata serta tongkat kayu, dan besi sebagai alat peraga peserta mahasiswa.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, pemeriksaan terhadap 14 saksi terkait kematian mahasiswa PCR itu demi mengetahui kronologi kejadian.

Nandang menerangkan, awalnya korban bersama Ari Dodi Romeo, Fikri Nakwan Rosandri, Septia Riandra Mandala diperintahkan seniornya untuk membersihkan badan di sungai usai berendam di kubangan lumpur, Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

"Lalu satu di antara senior menyuruh korban bersama rekannya itu menutup mata menggunakan kain hitam dan memegang tongkat, dipandu oleh senior Rizal Akbar hingga ke sungai," kata Nandang.

Saat itu, seorang mahasiswa yang mendampingi korban mengaku tidak bisa berenang, dan meminta ke tepi sungai.

Namun, tak berselang lama tetiba terdengar teriakan meminta tolong dari korban dan rekannya.

"Teman korban dan Aldi Pratama langsung berusaha menarik Septia Riandra Mandala. Sedangkan, Fikri dan Ari Dodi ditolong oleh senior David. Namun, korban tidak dapat ditolong dan langsung hanyut," ucap Nandang. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak