SUARA PEKANBARU - Heboh di media sosial terkait cerita seorang personel Brimob Polda Riau, yang mengaku dimutasi tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, anggota polisi yang mengaku bernama Bripka Andry Wirawan, dan bertugas di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir ini, juga diminta mencari uang oleh sang atasan.
"Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor, yang berada di Pekanbaru," tulis akun @andrydarmairawan07.2 memberi keterangan.
Dalam postingan Bripka Andry, ia menampilkan tangkap layar bukti transfer dengan nilai beragam dengan penerima Petrus Hottiner Sima.
Baca Juga:Langsung Disalami Ganjar, Jokowi Hadir di Rakernas ke-III PDIP Hari Ini
Ia juga mengaku telah mendatangi Dansat Brimob Polda Riau bersama ibunya, yang sedang sakit komplikasi untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.
Dansat Brimob mengatakan, alasannya dimutasi bukan lantaran ada kesalahan, melainkan karena telah terlalu lama ditugaskan di sana.
"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman, dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan," lanjutnya dalam keterangan foto tersebut.
Setelah mendengar itu, Bripka Andry menjelaskan, bahwa dirinya telah menjalankan semua perintah Danyon.
Satu di antaranya pengajuan proposal pembangunan Polindes ke Pemda Rokan Hilir, dan sudah berdiri klinik tersebut.
Bripka Andry bahkan mengaku, bahwa Danyon meminta untuk mencarikan uang dari luar, dan sudah disetorkannya sebesar Rp650 juta dilengkapi dengan bukti transfer.
"Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp. Sebelum saya dimutasi, saya diminta oleh Kompol P mencari dana sebesar Rp53 juta untuk membeli lahan," tutup keterangan postingan tersebut. (*)