SUARA PEKANBARU – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui akun Twitter resminya, pada Rabu (24/5/2023) mengumumkan, terkait laga melawan Argentina.
Adapun jadwal pertandingan Indonesia vs Argentina dalam FIFA Matchday akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 19 Juni 2023 mendatang.
Laga kontra Argentina ini, tentu saja menarik antusiasme pengamat, dan pecinta sepakbola di Tanah Air.
Banyak sekali dukungan yang diberikan kepada Timnas Indonesia, melalui laman media sosial seperti Twitter dan YouTube.
"Yakin bisa.. kalah, menang itu biasa, yg penting main dulu.. dicoba gak ada salahnya. Bravo timnas jangan patah semangat," komentar akun @al*** di kanal YouTube Hasil Liga.
Ini merupakan kali pertama, skuad Garuda Indonesia akan menghadapi La Albiceleste di laga internasional.
Petama kali juga bagi timnas Indonesia menghadapi tim yang menyandang status nomor satu di dunia dalam rangking FIFA.
Lionel Messi dan kawan-kawan, tampaknya tak akan mudah saat menghadapi benteng pertahanan Indonesia.
Terlebih lagi, Indonesia sudah mempunyai sejumlah pemain naturalisasi di lini belakang untuk menjaga kepiawan Messi, seperti Jordi Ammat, Elkan Baggot, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.
Baca Juga:Malaysia Masters 2023: Semifinal Super 500 Pertama untuk Christian Adinata

Prediksi Formasi Timnas Indonesia vs Argentina FIFA Matchday:
Pelatih Shin Tae-yong tampaknya akan memiliki banyak pilihan, akan tetapi juru taktik asal Korea Selatan ini kerap memainkan formasi 3-4-3.
Jika formasi tersebut digunakan kembali, maka Shin Tae-yong akan memercayakan posisi di lini belakang kepada Elkan Baggot, Jordi Ammat, dan Rizki Ridho untuk membantu mengawal gawang yang akan dijaga oleh Nadeo Argawinata sebagai kiper.
Kemudian, posisi tengah dari kanan ada Shandy Walsh, Marselino Ferdinan, Marc Klok, dan Shayne Pattynama.
Untuk formasi ini, Shandy Walsh akan menjadi wing back kanan, dan Shayne Pattynama akan menjadi wing back kiri.
Lini depan, Shin Tae-yong diprediksi bakan memercayakan posisi tersebut kepada Yakob Sayuri, Witan Sulaeman, dan Ramadhan Sananta sebagai ujung tombak serangan Indonesia. (*)