SUARA PEKANBARU – Sholat adalah ibadah yang paling utama dan wajib dalam bagi semua umat muslim. Ibadah ini begitu spesial, karena Allah SWT yang langsung menurunkan dan memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW.
Sholat memiliki kedudukan yang sangat penting, maka dari itu pelaksanaannya tidak bisa sembarangan dan harus sungguh-sungguh.
Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan perbedaan orang dulu dan sekarang saat melaksanakan sholat.
Melansir dari akun TikTok @Ardhayyan, Ustadz Adi Hidayat mengatakan ada perbedaan orang dulu dan yang sekarang saat melakukan sholat.
Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat kalau orang dulu melaksanakan sholat, karena mengenal Allah terlebih dahulu dan memahami bagaimana cara menyembahnya. Maka saat menunaikan sholat, mereka khusyuk hingga tidak bisa digamabrkan.
"Ada orang ketika sholat tiba-tiba ada anak panah lewat, dia tidak bergeser sedikitpun dari tempat sholatnya. Ada orang yang kemudian dalam sholatnya terhunus pedang, dia masih meneruskan sholatnya," terang Ustadz Adi Hidayat
Bisa dibayangkan ketika orang dulu mengangkat takbir ketika sholat tangannya bisa bergemetar
Menurut pria yang akrab disapa UAH, orang dulu begitu menikmati saat melakukan sholat . Bahkan ketika dalam posisi sujud bisa dalam waktu yang lama. Ada kenikmatan yang didapatkan.
Sementara itu, sindiran halus tajam dalam Al-Quran, terkait dengan ibadha sholat yang dilakukan oleh seseorang di jaman sekarang.
"Coba cek dari sekian banyak sholat yang Anda kerjakan, berapa persen bacaan sholat yang Anda pahami. Jangan-jangan lebih dari itu kita pun tidak sadar, bahwa ketika sedang menunaikan sholat, kita di persaksikan Allah SWT, " ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Nabi pernah berkata dalam hadist Abu Daud, ada orang sholat namun tidak sadar berapa rakaat sedang menunaikan sholat nya.
“:Orang dulu saking nikmatnya, orang sholat subuh rakaat pertamanya bisa sujud berlama-lama. Karena kenal dengan Rabbnya,” ungkap UAH.
Menurut Adi Hidayat ketika Rasulullah sujud, menunggu untuk sujud berikutnya begitu lama. Karena begitu menikmati sujud terkahirnya.
"Jangan-jangan kita tidak merasa menyembah Allah. Hanya lisan kita yang mengatakan menyembah Allah. Namun hati kita tidak hadir dengan lisan yang kita ucapkan," kata Ustadz Adi Hidayat. (*)