SUARA PEKANBARU – Buya Yahya menjelaskan sebuah mimpi yang memiliki makna dan akan menjadi kenyataan.
Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan tentang sebuah arti mimpi yang mungkin saja menjadi kenyataan. Terkait dengan hal itu Buya Yahya memberikan jawaban dan pemahaman kepada para jemaah yang hadir.
Terkait dengan masalah mimpi perlu diingat kalau diri kita bukanlah seorang Nabi Yusuf AS dan bukan seorang nabi. Nabi memberikan takwil mimpi karena wahyu.
“Adapun masalah takwil mimpi kita kembali kepada takwil mimpi. Mimpi adalah mimpi, jangan rubah mimpi sebuah kenyataan. Aneh ketika seseorang berkata jika setelah kemarin dengar menasehati dalam mimpi, tapi nasehati di alam nyata tidak didengar, nasihat di dalam mimpi malahan (didengar),” kata Buya Yahya dilansir dari Youtube Al Bahjah TV, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga:Ternyata Puasa Cara Ampuh Mengatasi Diabetes Kata dr. Zaidul Akbar
Buya Yahya mengatakan, terkadang tidak sedikit orang bermain dengan mimpi. Mimpi adalah mimpi dan seburuk-buruk mimpi adalah sebaik-baiknya ketika saat telah bangun tidur.
“Orang mimpi dikejar harimau bangun Alhamdulillah. Puasa siang hari di bulan Ramadan, laper dalam tidur keadaannya mau makan hidangan, sudah mau makan terbangun puasa lagi. Jadi sebaik-baik mimpi adalah seburuk-buruk saat bangun, seburuk-buruk mimpi sebaik-baik saat bangun,” kata Buya.
Buya mengingatkan jangan terus menghubungkan kehidupan dengan sebuah mimpi yang dialami ketika tidur. Namun bagaimana jika seseorang bermimpi ada kaidahnya.
Buya Yahya mengatakan jika mimpi itu baik, maka yang harus dilakukan adalah berkhusnudzon kepada Allah agar diberikan kebaikan.
“Jika mimpi tidak baik kata Nabi itu tidak akan membahayakanmu. Kita cukup menoleh, meludah yang tidak ada ludahnya ke kiri, sambil membaca selesai. Karena mimpi buruk tidak akan membahayakanmu,” terang Buya.
Baca Juga:Zakat Fitrah atau Bayar Utang yang Diutamakan? Simak Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya secara tegas mengatakan kalau seburuk mimpi adalah adalah sebuah mimpi. Maka kata Buya mengingatkan jangan membawa kehidupan dengan hanya sekedar bermimpi, tanpa ada sesuatu yang dilakukan.
“Cuma kita menemukan orang bercerita setiap hari punya mimpi, dan waktu cerita mimpi itu kayak di alam nyata, cerita begini-begini ketemu orang menasehati orang begini-begini. Terkadang mimpinya sepintas, khayalnya yang banyak, dan bohongnya yang gede. Akhirnya kacau mimpinya kayak cerita sinetron,” ucap Buya.
Buya juga mengingatkan khususnya kepada umat Islam, untuk tiddak membawa pusing tentang mimpi, karena urusan sebenarnya adalah dengan alam nyata. Tak sedikit banyak orang yang lebih percaya dengan mimpi dibandingkan dengan kenyataan yang sedang dihadapi.
“Setiap hari ketemu gurunya dinasehati tidak dengar-dengar, giliran dengan mimpi (didengar). Cuma baginda Nabi menyebutkan kalau mimpi baik itu adalah kabar gembira dari Allah SWT. maka khusnudzon lah dengan mimpi baik,” terang Buya.
Namun jika mimpi buruk menurut Buya Yahya sesuai yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, tidak akan memberikan bahaya terhadap seseorang.
Kemudian masalah takwil mimpi kata Buya Yahya maka pertama kaidahnya jika tidak ditanya ditanya untuk menakwilkan mimpi seseorang, maka jangan pernah ikut campur.
“Jangan pernah ikut campu, Anda kurang ajar itu satu. Kalau Anda tidak dimintai untuk menakwili tidak perlu. Yang kedua kalau tidak mengerti dengan ilmunya jangan pernah melakukan untuk menakwili mimpinya,” tegas Buya mengingatkan. (*)