SUARA PEKANBARU - Sebelum pertengahan Ramadhan ini, viral cuitan di Twitter yang mengatakan "Gorengan Harga Mati".
Ribuan warganet pada bulan puasa Ramadhan ini mengatakan "Gorengan Harga Mati" sebagai tanda suka mereka pada gorengan dengan segala jenisnya.
Bahkan, selain menyebut "Gorengan Harga Mati", tak sedikit warganet yang blak-blakan, harus makan gorengan setiap buka puasa Ramadhan.
"Tiada hari tanpa gorengan," kata seorang warganet.
Baca Juga:Riset: Meminimalkan Dampak Lingkungan Jadi Alasan Masyarakat Pilih Galon Guna Ulang
"Aku enggak bisa hidup tanpa gorengan," ujar warganet lainnya.
Andai saja dr. Zaidul Akbar menyimak ribuan warganet, para penyuka gorengan itu, tentu akan merasa miris. Pasalnya, pegiat Jurus Sehat Rasulullah ini kerap berkampanye agar umat Islam tidak mengonsumsi gorengan.
Dalam ceramah-ceramahnya di berbagai media sosial, dr. Zaidul Akbar tak jemu-jemu mengingatkan tentang pentingnya pola makan sehat.
Katanya, jika kita ingin sehat, perhatikan tigal hal berikut ini:
Pertama, jangan makan nasi.
Baca Juga:Sosok Ini Kembali Singgung Anas Urbaningrum Adalah Tumbal Politik
Kedua, jangan makan makanan berbasis tepung.
Ketiga, jangan makan makanan berbasis minyak goreng.
Dari penjelasan dr. Zaidul Akbar tersebut, kita tahu "Gorengan Harga Mati" itu tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. (*)