Beda Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Syekh Ali Jaber Singgung Perang Badar, Ternyata Amalan Mulia Ini Harus Diperbanyak

Almarhum Syekh Ali Jaber dalam satu kajian pernah menjelaskan tentang beda dari malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Aksa Putra Sandi
Jum'at, 07 April 2023 | 19:21 WIB
Beda Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Syekh Ali Jaber Singgung Perang Badar, Ternyata Amalan Mulia Ini Harus Diperbanyak
Pendakwah Syehk Ali Jaber. Almarhum Syekh Ali Jaber dalam satu kajian pernah menjelaskan tentang beda dari malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. (Islam Terkini)

SUARA PEKANBARU - Beda malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Syekh Ali Jaber singgung Perang Badar, ternyata amalan mulia ini harus diperbanyak.

Mendiang Syekh Ali Jaber dalam satu kajian pernah menjelaskan tentang beda dari malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Dalam penjelasan itu, Syekh Ali Jaber juga menyinggung perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam Perang Badar.

Nah, ada satu pernyataan tentang apa bedanya malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Baca Juga:Ilustrasi Lucu dari Aa Gym agar Kita Fokus kepada Allah selama Puasa Ramadhan

Dua peristiwa tersebut atas izin Allah akan datang di tiap tahunnya saat Bulan Ramadhan tiba.

Dalam keyakinan umat Islam ada dua peristiwa besar yang diimani yakni malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang selalu datang di Bulan Ramadan.

Kemudian dijelaskan Syekh Ali Jaber, ada sebagian umat Islam mengira jika malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar adalah waktu atau hal yang sama.

Akan tetapi, dalam ragam literasi ternyata malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar berbeda.

Pendakwah Almarhum Syekh Ali Jaber sebagaimana dikutip pekanbaru.suara.com dari kanal YouTube Islam Terkini, menjelaskan malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar terkait satu sama lain tentang bagaimana proses turunnya kitab suci Al Quran. 

Baca Juga:Tak Sanggup Lagi Hadapi Masalah Hidup, Ustaz Adi Hidayat Andalkan Kalimat Sakti dari Nabi Yunus: Hati Tenang hingga Kemudahan Berlipat

Akan tetapi dijelaskan Syekh Ali Jaber jika momentum tersebut adalah dua hal yang berbeda.

Nah, selama ini keduanya dinilai dan sering disalah pahami oleh sebagian umat Islam.

"Nuzulul Quran di malam 17 dan Nuzulul Quran saat Lailatul Qadar," kata Syekh Ali Jaber.

Penjelasan Malam Nuzulul Quran

Kita tahu semua jika malam Nuzulul Quran diimani sebagai peringatan penurunan Al Quran pertama kali pada 17 Ramadan.

Allah menurunkan FirmanNya yang pertama kepada Ahmad bin Abdullah melalui Malaikat Jibril dengan wahyu pertama surat Al Alaq:

Iqra`bismi rabbikalla khalaq

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

Pada proses turunnya Alquran, Syekh Ali Jaber mengatakan jika Al Quran diturunkan secara 2 tahap kepada Nabi Muhammad SAW. 

Syekh Ali Jaber mengatakan, untuk menyambut dan meyakini turunnya Alquran, maka malam Nuzulul Quran, dianjurkan memperbanyak membaca Al Quran.

Bukan itu saja, bahkan setiap diri umat Islam bisa memohonkan rahmat, dengan cara berzikir, menunaikan salat malam, dan berdoa untuk ampunan.

Dalam momen malam Lailatul Qadar, akan lebih berharga dan bermakna jika memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Penjelasan Lailatul Qadar

Nah, Lailatul Qadar adalah satu malam dimana Al Quran diturunkan secara keseluruhan 30 Juz.

Dalam satu literasi, Abdullah Ibnu Abbas radiyallahu'anha memiliki penafsiran turunnya Al Quran di malam Lailatul Qadar sebanyak 30 Juz.

Firman-Firman Allah itu diturunkan dari langit ketujuh lauhul mahfudz sampai langit bumi, langit pertama yang bernama baitul izzah. 

Syekh Ali Jaber menjelaskan tidak ada perbedaan cara pandang terkait turunnya wahyu pertama.

Nah, yang menjadi perdebatan adalah tentang adanya perbedaan pendapat soal kapan turunnya dari baitul izzah ke bumi.

"Dari baitul izzah ke bumi ini jadi perbedaan. Ada yang bilang di Lailatul Qadar. Kemudian ada yang bilang di 17 Ramadan, bersamaan dengan Perang Badar," ungkap Syekh Ali Jaber.

"Ada juga di dalam Alquran, di mana Allah mengatakan, kami turunkan Al Quran di saat pertemuan besar, perang besar, antara muslimin dan musyrikin." 

"Perang Badar terjadi di 17 Ramadan," kata Syekh Ali Jaber. 

Dalam firman Allah terdapat surat Al Qadar :

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan * Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Jadi yang harus diketahui adalah Malam Lailatul Qadar yang disebut jatuh pada 10 hari akhir  Ramadan, terutama pada malam ganjil.

Akan tetapi atas datangnya malam Lailatul Qadar, sama sekali tidak ada yang mengetahuinya karena hal itu menjadi rahasia Allah SWT.

Dalam menyikapi Malam Lailatul Qadar maka sama seperti  malam Nuzulul Quran,  dianjurkan memperbanyak membaca AlQuran.

Kemudian juga bisa meminta meminta rahmat, perbanyak berdzikir, melaksanakan salat malam, dan berdoa agar memohon ampunan sebanyak-banyaknya. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak