SuaraPekanbaru.id- Jangan samapi seseorang yang sedang melaksanakan sholat menahankan sat yang bisa membuat sholat menjadi tidak khusyuk. Hal ini harus diingat oleh semua umat muslim.
Buya Yahya mnejelaskan tentang menahankan satu hal ketika sedang melaksanakan sholat, akan mempengaruhi kepada dokusnya orang tersebut dalam beribadah.
Buya Yahya menjelaskan dulu tentang sholat yang khusyuk. Kata dia jika khusyuk dalam mengerjakan sholat adalah pemberian Allah SWT.
“Kita hanya berusaha untuk mendapatkannya,” kata Buya Yahya.
Sehingga kata Buya Yahya pada saat seseorang sedang melaksanakan sholat, dengan hati yang penuh ketenangan, maka itulah yang dimaksud dengan khusyuk ketika dalam sholat.
Hanya saja kata Buya Yahya untuk mendapatkan dan menuju khusyuk ketika sholat ada cara yang harus ditempuh.
“Maka disebutkan para ulama jalan menuju khusyuk adalah pikiran dan hatimu, kau ikat dengan apa yang kau baca. Artinya, khusyuk itu adalah menghayati merenungi bacaanmu. Kalau mengucapkan alhamdulillah, ya sudah biasakan kita fokus kepada Alhamdulillah, segala puji bagi Allah,” begitu kaya Buya Yahya.
Kemudian ada hal yang emmbuat seseorang tidak khusyuk ketika sholat. Buya Yahya mengatakan salah satu yang bisa menjadi penyebab hal itu terjadi dan menimpa seorang muslim.
Satu diantara faktor yang membuat shola t tidak khusyuk adalah dengan menahan kentut ketika sedang sholat.
Dikutip dari YouTube Buya Yahya, Senin (3/42023), beliau menjawab pertanyaan dari seorang jemaah tentang tidak khusyuk dalam sholat.
Dia bertanya kepada Buya Yahya apakah dengan menahan kentut bisa membatalkan sholat.
Dijelaskan oleh Buya Yahya, maka jika seseorang merasakan ada sesuatu yang ingin ‘keluar’, maka hal itu bisa menjadi penyebab tidak khsuyuknya sholat.
“Menahan tidak keluar ya tidak batal. Tapi tidak khusyuk,” ungkap Buya Yahya.
Jika menahankan kentut ataupun suatu hal lainnya yang terasa akan keluar, maka hukumnya makruh.
“Kalau menahan sesuatu sebelum sholat itu makruh. Buang angin ambil wudhu, buang air ambil wudhu. Jika sebelum sholat ingin buang air jangan ditahan. Karena Nabi melarang untuk menahan dari ‘depan’ dari ‘belakang’ termasuk buang angina,” beber Buya Yahya.
Namun kata Buya Yahya, kalau memang sudah sangat berat utnuk ditahan ketika sholat maka bisa lakukan mufaraqah atau memisahkan diri dari imam sholat.
“Mufaraqah, cepat selesaikan (sholat) sendiri. Langsung rukuk selesaikan sholatnya, kalau masih bisa menahan. Jadi percepat, kalau jadi makmum langsung mufaraqah. Niat saya tidak mengikuti imam lagi,” begitu jelas Buya Yahya. (*)