SuaraPekanbaru.id - Tanpa basa basi Menko Polhukam, Mahfud MD membongkar asal muasa bau busuk di Kemenkeu di bawah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Seperti diketahui jika Sri Mulyani adalah satu di antara orang dekat Presiden Joko Widodo yang selama ini bertabur prestasi dan jabatan.
Namun hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Mahfud MD. Menteri asal Madura itu terang-terangan bersebrangan dengan Sri Mulyani.
Mahfud MD di hadapan para anggota DPR membantah pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang mengklaim transaksi janggal yang berkaitan langsung dengan pegawai Kementrian Keuangan (Kemenkeu) hanya sebesar Rp3 triliun.
Baca Juga:fromis_9 Absen dari We Bridge Music Festival & Expo, Penggemar Makin Khawatir!
“Kemarin Bu Sri Mulyani di komisi XI menyebut hanya Rp3 triliun. Yang benar Rp35 triliun (dana mencurigakan). Ini ada datanya,” kata Mahfud MD saat menghadiri rapat bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/3).
Di sana secara lengkap Mahfud MD merinci soal transaksi janggal sekira Rp300 triliun di Kemenkeu.
Dijelaskan Mahfud MD kejanggalan tersebut dibagi dalam ketiga kelompok. Pertama adalah transaksi keuangan mencurigakan yang diduga melibatkan pegawai Kemenkeu yang senilai Rp.35 triliun.
Kemudian yang kedua adalah transaksi yang melibatkan pegawai Kemenkeu dan pihak lain sebesar Rp63 triliun.
Serta yang ketiga transaksi keuangan terkait kewenangan Kemenkeu sebagai penyidik TPAdan TPPU yang belum diperoleh data keterlibatan pegawan Kemenkeu sebesar Rp260 triliun.
“Sehingga jumlahnya Rp349 triliun, fix!,”tegas Mahfud.
Sebelumnya Sri Mulyani bilang transaksi Rp3,3 triliun merupakan akumulasi transaksi debit kredit pegawai Kemenkeu, termasuk penghasilan resmi, transaksi dengan keluarga, dan jual beli harta yang telah ditindaklanjuti.
Beberapa di antaranya merupakan surat yang berkaitan permintaan Kemenkeu untuk melacak transaksi pegawai sebagai syarat dalam sesi fit and proper test promosi dan mutasi jabatan.
Saat akan melakukan fit and proper test, pihaknya meminta tolong kepada PPATK agar data pegawai Kemenkeu tersebut diselidiki.
Sehingga pihaknya mendapatkan data transaksi dari pegawai tersebut. (*)
Konten ini juga tayang di wartaekonomi.id berjudul Sri Mulyani Bilang Transaksi Janggal Pegawai Kemenkeu Hanya Rp3 Triliun, Mahfud Bongkar Angkanya Justru Mencapai Rp35 Triliun!