SuaraPekanbaru.id - Tegak lurus, Sekjen PDIP, Hasto membela dua kadernya, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo soal penolak Israel ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Hasto menjawab pertanyan wartawan soal ketersinggungan Israel terkait adanya penolakan tim mereka di dalam negeri.
Dalam hal ini Hasto tegas mengatakan jika Indonesia adalah negara yang merdeka.
Tentang penolakan PDIP pada Israel kata dia didukung oleh pembenaran secara historis.
“Karena Gelora Bung Karno itu ada (dibangun) ketika kita menolak kesertaan Israel di Olimpiade, lalu kita membangun Gelora Bung Karno yang begitu megah sampai sekarang. Itu karena sikap yang konsisten bagi kita,” ujarnya.
Dijelaskan Hasto, apa yang dilakukan PDIP seharusnya menjadi momentum bagi semua untuk memahami dan mewujudkan, praktik kemanusian adalah yang utama.
Sepakbola dikatakan Hasto adalah olahraga yang seharusnya bisa menyatukan perbedaan, termasuk soal nilai-nilai kemanusiaan.
“Bahwa olahraga yang seharusnya dilakukan oleh FIFA juga mengedepankan praktik-praktik kemanusiaan yang hakiki, yang mana negara manapun tidak boleh melanggar prinsip-prinsip hukum internasional itu,” kata Hasto dalam keterangannya di Unika St.Thomas Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/3/20233) sebagimana dikutip Suara Pekanbaru dari suara.com pada Rabu (29/2023).
Dalam hal ini Hasto juga menekankan soal standar ganda FIFA yang memperlakukan perbedaan pada Rusia dan Israel yang menjajan Palestina.
“Kita kritik terjadinya perang Rusia-Ukraina. Meskipun Rusia bertindak karena ada aksi provokatif NATO menjadikan Ukraina sebagai benteng dalam menghadapi Rusia," kata dia.
"FIFA pun mencoret Rusia pada saat playoff Piala Dunia karena alasan kemanusiaan. Kenapa FIFA memperlakukan hal yang berbeda untuk Israel?” kata Hasto.
Indonesia siap jadi tuan rumah yang baik, dengan menjadikan FIFA sebagai pahlawan dunia sekiranya fair.
Hasto sangat berharap FIFA memiliki sikap yang jelas, tegas, dan sama dalam menegakkan kemanusiaan dan hukum internasional melalui PBB.
"Karena alasan kemanusiaan, kita tidak mencampuradukkan antara olahraga dan politik. Justru politik mengambil spirit dari olahraga, mensana in corpore sano,” katanya.
“Maka dalam menghadapi tindakan antikemanusiaan yang dilakukan Rusia secara sepihak menyerang Ukraina, maka FIFA juga harus memperlakukan hal yang sama ketika Israel juga melakukan aksi bombardir terhadap Palestina," katanya.
"Karena bagi kita kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hukum internasional telah mengatur itu. Ini adalah hal prinsip,” pungkas Hasto. (*)
Artikel ini ditulis Dwi Bowo juga tayang di suara.com berjudul Polemik Piala Dunia U-20, PDIP Minta FIFA Jelaskan Kenapa Rusia Dicoret Tapi Israel Tidak