SuaraPekanbaru.id- Ikutsertanya Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 2023 menjadi polemik.
Terbaru dari imbas dari gelombang penolak Timnas Israel U20 membuat FIFA akhirnya memutuskan untuk membatalkan drawing Piala Dunia U20. Semula agenda tersebut akan dilaksanakan di Bali pada hari Jumat (31/3/2023).
Saat ini PSSI sedang beserta pihak terkait sedang dibuat pusing dengan keputusan dari FIFA itu. Andai saja Timnas Israel tidak lolos menggondol tiket Piala Dunia U20 edisi kali ini, mungkin mereka tidak akan dibuat mumet seperti sekarang.
Saat ini PSSI sedang berupaya untuk kejelasan drawing Piala Dunia U20 , supaya bisa segera digelar. Jangan sampai penundaan undian bagi para peserta Piala Dunia U20 sekarang, turut berimbas kepada penyelenggaraan kompetisi.
Pembatalan drawing sudah bulat disampaikan melalui perwakilan EXco PSSI, Arya Sinulingga. Menurutnya Timnas Israel juga menjadi peserta, sehingga ketika drawing seluruh tim yang lolos dan akan bertanding harus hadir.
"Israel adalah peserta, jadikan tidak mungkin drawingnya akan dilakukan tanpa seluruh keikutsertaan peserta,” kata Arya Sinulingga dalam konfrensi pers via kanal Youtube PSSI, dikutip Senin (27/3/2023).
Arya mengatakan kalau Pemprov Bali sendiri sudah menyepakati kalau mereka menjadi salah satu wilayah yang akan dipakai dalam kontes Piala Dunia U-20.
“Sebenarnya pemerintah Bali, memberikan government garance sebagai wujud sepakat sebagai salah satu tuan rumah (Stadion) Piala Dunia U20. Sehingga sehingga (penolakan) FIFA melihat drawing ini harus dibatalkan," ucap Arya Sinulingga melanjutkan.
Pihak PSSI juga belum mendapatkan kepastian, bagaimana soal kelanjutan drawing Piala Dunia U20 kedepannya, apakah akan diulang atau tidak, semuanya masih belum jelas.
![Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali dibatalkan oleh FIFA seiring terjadi penolakan dari Pemprov Bali terkait dengan faktor Timnas Israel U20 [Foto: doc. FIFA]](https://media.suara.com/suara-partners/pekanbaru/thumbs/1200x675/2023/03/26/1-logo-piala-dunia-u-20-2023.jpg)
Saat ini PSSI kali sedang berfokus untuk pendekatan kepada FIFA, agar sepakbola Indonesia tidak mendapatkan dampak sanksi.
Tak hanya itu saja, Ketum PSSI Erick Thohir juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Terkait kapan waktu drawing kami masih belum dapat informasi dari FIFA. Kami sedang fokus mengupayakan sepak bola di Indonesia tidak dikucilkan," ucap Arya.
PSSI turut melaporkan situasi ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini sebagai upaya mencari solusi atas nasib kompetisi Piala Dunia U-20 2023.
"Ketua Umum PSSI Erick Thohir, sedang berkoordinasi sebagai Kemenlu sebagai penanggung jawab politik luar negeri, dan Kemenpora yang merupakan merupakan penanggung jawab pelaksanaan. Ketum PSSI akan melaporkan permasalahan ini kepada Presiden Jokowi, dalam upaya mencari solusi yang terbaik dalam menyelamatkan sepak bola Indonesia yang kita cintai" bebernya. (*)