SuaraPekanbaru.id- Kembali terungkap sebuah fakta baru dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David Ozora.
Fakta tersebut menyebutkan ada tujuan dari Mario Dandy Satriyo merekam insiden ketika dirinya menghajar habis David Ozora. video penganiayaan itu ternyata disebarkan oleh Mario atau dipertontonkan kepada temannya di sekolah David.
Hal itu terungkap ketika pihak keluarga David, Alto Luger mengatakan kalau Mario menyebarkan video itu dengan menyertakan narasi menantang.
"Si Mario memang mengirim itu ke anak-anak yang di PL (SMA Pangudi Luhur) narasinya adalah ‘ini gua sudah ngerjain teman kalian’," kata Alto kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).
Fakta baru tersebut juga direncanakan akan kembali dilaporkan ke pihak kepolisian.
Rencananya laporan tersebut dilayangkan dengan persangkaan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE.
"Itu menjadi salah satu pertimbangan kami, untuk turut melaporkan ke pihak kepolisian," kata dia.
Seperti yang diketahui, kalau Mario turut menyebarkan video dan foto ketika dirinya melakukan penganiayaan terhadap David Ozora kepada tiga orang.
Semua itu disebarkan oleh anak Rafael Alun Trisambodo sebelum Mario Dandy digiring ke Mapolsek Pesanggrahan.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan dua dari tiga orang yang mendapatkan rekaman video dan foto terkait penganiayaan David sudah memberikan pengakuan.
"Benar di kirim ke tiga pihak, dua sudah terkonfirmasi," jelas Kombes Pol Hengki Jumat (17/3) kemarin.
Hanya saja Hengki mengklaim kalau pihaknya belum mengetahui apa motif Mario Dandy menyebarkan video dan foto usai menganiaya David.
"Bahkan pada foto korban saat luka luka juga di kirim di beberapa pihak. Kita sedang dalami motivasinya," jelas Hengki.
Insiden malam nahas yang menimpa David Ozora terjadi di Kompleks Green Permata Boulevard Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tanggal 20 Februari 2023.
Mario saat itu ditemani oleh Shane Lukas dan Agnes Garcia yang turut hadir menyaksikan penganiayaan tersebut. Mereka kini sudah menjadi tersangka dan menghuni ‘kosan’ baru untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)