SuaraPekanbaru.id- Dua jurnalis perempuan di Batam mengalami situasi yang kurang menyenangkan, bertepatan dengan perayaan perempuan sedunia.
Kedua Jurnlais perempuan tersebut mengaku kalau mereka dihalang-halangi ketika hendak melakukan liputan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Marlin Agustina.
Bukan saja dihalingi, jurnalis radio dan TV tersebut, turut diminta untuk menghapus menghapus rekaman video oleh oknum, yang diduga dari rombongan Wagub Kepri.
Awalnya mereka berdua sedang melkaukan liputan, dengan agenda pembagian sembako murah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kegiatan dilakukan di Pasar Aku Tahu, Seipanas, Batam, pada hari Rabu (8/3) kemarin.
Baca Juga:Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini, Kamis 9 Maret 2023, Pertimbangkan Kebutuhan Orang Lain
Seorang jurnalis perempuan berinisal W saat itu sedang mengambil video Marlin Agustina. Marlin sedang memberikan sambutan.
Namun tak lama dirinya didekati oleh seorang laki-laki. Dia diminta untuk menghapus videonya. Disebutnya, kalau laki-laki tersebut menghapus secara paksa.
"Saya didatangi seorang oknum dan diminta hapus videonya. Tapi saya menolak," kata W seperti dihubungi suarabatam.id.
Perdebatan pu terjadi antara W dengan laki-laki tersebut. Alasan oknum yang diduga rombongan Wagub Kepri itu, khawatir kalau video disalahgunakan.
W keukeuh dan membela diri kalau dirinya tidak mungkin melakukan itu. Apalagi dia bekekrja sebagai seorang Jurnalis dilindungi oleh undang-undang.
Baca Juga:Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini, Kamis 9 Maret 2023, Anda akan Diguyur Rezeki
Secara tegas W mengatakan kalau media sudah terverifikasi di Dewan Pers. W juga mengancam jika terus melakukan desakan, akan mengadukan hal ini ke aliansi jurnalis.
"Ketika dia memaksa saya bilang, ku laporkan kau nanti ke aliansi jurnalis ya. Apa hak hapus-hapus video orang," kata W menirukan saat kejadian.
Bukan hanya Seorang Jurnalis lainnya, terpaksa harus menghapus video live, karena terlebih dahulu dihadang oknum tersebut.
W tidak jadi menghapus video itu ketika usai acara. Oknum tersebut terus memantau sampai acara tuntas.
Ada dugaan kalau titah penghapusan video itu karena memuat kehadiran Wakil Gubernur Marlin Agustina di acara yang seharusnya dihadiri oleh suaminya, seorang Wali kota Batam, M. Rudi.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Fiska Juanda menyayangkan atas adanya tindakan itu.
"Jurnalis dilindungi UU dalam bekerja. Sementara acara tersebut terbuka untuk publik jadi sah-sah saja diberitakan jurnalis, perlu dipertanyakan apa alasan mendesak untuk menghapus video itu," kata Fiska. (*)